Minggu, 27 April 2008

balik lagih nihhhhhhh

maav yah lama nggak ngepost

liburan seminggu kemarin aku abisin buat ngedesign nsite aku yang dari dulu nggak kelar". tapi tetep aja mah sampe sekarang belom kelar. he he he he he gmn dunk abisnya aku juja binggung mau nyelesein kapan? aku bikin kalo aku lagi mood ajah. kalo uda ngga mood yah aku close lagi deh. -pantesan kaga jadi"-. walaupun liburan ini aku abisin buat berada di depanlaptop and seering mungkin online di internet tapi aku ngga ngebuka blog. he he he lagi nggak mood sih. tade sempet masuk ke blognya si okky tapi kok nggak ada posting nya ya ky? ada sih cuman 1 doang. aku kehilangan layoutmu, foto rambut idiotmu, dan beberapa postingmu itu. ayo dunk ky! jangan close blogmu. kan sayang uda cape" di design, kok malah mau di close?.
akhir" ini aku lagi sibuk banget ma yang namanya tugas, aku juja lagi sibuk belajar buat penjurusan, biasa lah kesibukanku mah kaga jauh-jauh dari yang namanya sekolah. he he he
aku juga uda kagak pernah ngenet dirumah, sekarang mah telnet masya allah banget dah! lemooooooot banget! tau gini kenapa nggak minta make speedy aja yah? hohoho jangan! nanti aku nggak ada alasan buat jalan-jalan menghirup udara bebas, hohoho
udahan dulu ya ceritanya, kapan" kita sambung lagi,,

bubye!!!!!!!!!!

Jumat, 25 April 2008

bad holiday.......................

liburan yang membosankan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


amat sangat membosankan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!




rese!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Rabu, 09 April 2008

Jurusan? hmmmmmmmm

Sebentar lagi aku mau penjurusan, tapi aku binggung mau masuk ke jurusan apa? ini sungguh" memusingkan. binggung antara minat dan perasaan. sudah aku fikiran kelak akan jadi apa aku ini. aku ingin masuk HI dan alternatif ke-2 ingin masuk IT pilihan ke-3 psykolog. aku memang kurang berminat kalau harus masuk ke kesehatan. Kata mama aku harus masuk ke kesehatan. tapi aku sendiri kurang berminat. gmana dong? binggung kan jadinya? hohohohohhohoohohohohohoho dan di keas 11 nanti aku ingin masuk IPA atau Bahasa. BUKAN IPS! ingat AKU TIDAK INGIN MASUK IPS. ya Allah, semoga jangan masuk IPS! ahahahahahahahahah
orang bilang bahasa itu kelas buangan. siapa bilang? nggak tuh! bahasa itu kelas yang mengasikkan! sungguh" menyenangkan di bahasa. ciauuuuuuuuuuuuuuuuuu dan di IPA juga tidak kalah menyenangkanya! semoga aku bisa masuk IPA! kalau nggak ya tetap pada pendirianku, BAHASA! terserah orang mau bilang apa yang penting tekatku lebih baik ke Bahasa daripada ke IPS, toh cita"ku tidak banyak membutuhkan pelajaran sejarah, ekonomi, geografi dan SOSIOLOGI(asal kalian tahu ya, aku sudah musuhan sama sosiologi sejak pertama aku bertemu dengan pelajaran itu. dan aku pernah mendapatkan nilai 2 dalam pelajaran itu, akupun tidak pernah mendapat nilai 7 pada mata pelajaran tersebut). hahahhahahahahhahahahahahah bagaimana dengan kalian? lebih pilih jurusan apa?

Sabtu, 29 Maret 2008

Mari Menahan Marah!

Marah dan emosi adalah tabiat manusia. Kita tidak dilarang marah, namun diperintahkan untuk mengendalikannya agar tidak sampai menimbulkan efek negatif. Dalam riwayat Abu Said al-Khudri Rasulullah saw bersabda Sebaik-baik orang adalah yang tidak mudah marah dan cepat meridlai, sedangkan seburuk-buruk orang adalah yang cepat marah dan lambat meridlai (H.R. Ahmad).

DAlam riwayat Abu Hurairah dikatakan Orang yang kuat tidaklah yang kuat dalam bergulat, namun mereka yang bisa mengendalikan dirinya ketika marah (H.R. Malik).

Menahan marah bukan pekerjaan gampang, sangat sulit untuk melakukannya. Ketika ada orang bikin gara-gara yang memancing emosi kita, barangkali darah kita langsung naik ke ubun-ubun, tangan sudah gemetar mau memukul, sumpah serapah sudah berada di ujung lidah tinggal menumpahkan saja, tapi jika saat itu kita mampu menahannya, maka bersyukurlah, karena kita termasuk orang yang kuat.

Cara-cara meredam atau mengendalikan kemarahan:

1. Membaca Ta'awwudz. Rasulullah bersabda Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A'uudzu billah mina-syaithaani-r-rajiim Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk (H.R. Bukhari Muslim).

2. Berwudlu. Rasulullah bersabda Kemarahan itu itu dari syetan, sedangkan syetan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah (H.R. Abud Dawud).

3. Duduk. Dalam sebuah hadist dikatakanKalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah (H.R. Abu Dawud).

4. Diam. Dalam sebuah hadist dikatakan Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah (H.R. Ahmad).

5. Bersujud, artinya shalat sunnah mininal dua rakaat. Dalam sebuahhadist dikatakan Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud). (H.R. Tirmidzi)

Senin, 03 Maret 2008

ada apa dengan jumat?

Jumat sore tuh hari paling gag di nanti” banget deh ma nak kelas X. Pada hari jumat sore siswa kelas X diwajibkan untuk mengikuti keg. Ekstrakulikuler yang membosankan. Tau kenapa? Jumat tuh bener” membunuh inspirasiku. Jam 2.30 tepat upacara pembukaan pramuka dimulai. Sialnya kenapa di sman1 ekskul wajib cuman 3? Gag ada laen apa? Pramuka... sempet nyesel juga sih aku ikut pramuka.. soalna gag enak! Adanya di omel”in mulu! Kemarin tu aku sampe cerita ke mas adi(purna dewan 13 tahun yang lalu) aku cerita kalo pramuka teh gni gtu dsb n apa tanggapan mas adi? Dianya cuman ngomong “biarin aja. Kaya gtu tuh uda biasa! Harap maklum sih laksana baru! Jadinya kaya gtu. Sok”an. Masih pada egois dan gag mendidik. Tapi tar lama” juga bosen sendiri kok merekanya.” Huahahahahahahahahahah apa gag

pada malu tuh dikatain gtu ama purna dewan? Purna dewan aja sampe ngomong kaya gitu!!!!!!! Hahahahhahahahahah tau gag? Kalo uda mulai masuk ke aula n pada tutup pintu dan suasana evaluasi kita tuh benci banget! Sumpah! Benciiiiiiiiiiiiiii banget! Soalnya apa? Harus menerima kata” nan menusuk hati yang mereka semua berikan, sampe tadi ada yang protes knapa sih harus begini begitu dsb. Ehhhhh tanggapan dari kakak laksana nya apa coba? Kalo kalian gag bisa merubah “hal yang disampaikan temanku” ya udah gag usah ikut pramuka! Ohohohohoho dalam hati aku ngomong, kalo kakak bisa mindahin aku ke PMR aku dengan senang hati kok meninggalkan pramuka! Tapi sayang itu tidak terjadi dan tidak akan pernah terjadi karena aku tahu orang tipe tempranya tinggi gag bisa kalau harus dilawan dengan kekerasan. Orang model gitu mah harusnya di lunakkan dengan cara halus dan sehalus mungkin. Hehehehehehhehe tapi yang aku salut dari pramuka toh ada 1 anak yang dipindahkan ke sekolah lain, tapi dia masih tetep aja ikut ekskul pramuka di sman1 pemalang. Cool!!!!!! Kok mau-mau nya gitu lho padahal toh sekolah barunya sama sman1 tuh lumayan jauh. Dan letak sekolah barunya tuh di daerah pegunungan dan biasa nya kalo dah di daerah pegunungan males turun. Dan hari ini adalah hari yang cukup membanggakan. Tahu kenapa? Ujian tertulisku dapat 5,5. he he he tertinggi ke 3. dan nilai tertinggi adalah 6.25. dengan kata lain semuanya her. Ziziziizzizizi tapi untung tak ada her, jadi ya nyante aja! Kagak usa cape” belajar lagi dah!!!!!!!!

Hahahahahahhahahaha hari ini melelahkan! Sangadh! Ugh!!!!

Kamis, 28 Februari 2008

Karma itu ada dan pasti terjadi

"Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan, oleh diri sendiri pula orang ternoda, oleh diri sendiri kejahatan tak dilakukan, oleh diri sendiri pula seseorang menjadi suci. Suci atau tidak sucinya seseorang tergantung pada diri sendiri; tak ada seseorang pun yang dapat menyucikan orang lain." (Dhammapada; 165)

Pengikut Buddha meyakini adanya hukum karma. "Sesuai dengan benih yang ditabur, begitulah buah yang akan diperoleh darinya. Ia yang berbuat baik akan mendapatkan buah kebaikan. Ia yang berbuat jahat memperoleh buah kejahatan. Tertaburlah benih itu dan tertanam baik, engkau akan menikmati buah daripadanya. "(Samyuta Nikaya XI,2.1:227). Sebagaimana halnya menanam, dari benih jagung, buah yang akan dipetik pun jagung, bukan padi atau lainnya. Sebab karma mengandung hubungan sebab akibat, orang melihatnya sebagai hukum pembalasan. Lalu bilamana diartikan pada utang, utang nyawa bayar nyawa. Maka muncul pula ungkapan "tiada ampun bagimu".

Naun karma tidaklah sesederhana itu. Dalam aspek moral, karma berupa perbuatan, harus berhubungan dengan kehendak. Kehendak itu sendiri adalah karma. "Kehendak itulah yang Kusebut karma. Setelah timbul kehendak dalam batinnya, seorang melakukan perbuatan melalui jasmani, ucapan dan pikiran," demikian dinyatakan oleh Buddha.

Karma dibedakan atas karma baik (kusalakarma) yang berakibat baik, dan karma buruk (akusalakarma) yang akan berakibat buruk, karma baik maupun karma buruk akan menimbulkan akibat, karma yang bukan baik dan bukan buruk tidak berakibat atau yang sering disebut sebagai ahosi karma. Karma baik atau buruk terbagi-bagi lagi menurut penggolongan waktu, kekuatan dan fungsinya. Setiap karma memiliki waktu tertentu untuk matang, ada yang menghasilkan buah lebih cepat, ada yang lambat. Ada bermacam-macam karma yang akibatnya akan berhubungan dengan lebih dari satu kehidupan. Ada karma yang mencegah munculnya akibat dari suatu karma tertentu. Mekanisme bermacam-macam karma memungkinkan pengakhiran karma. Pengakhiran karma ini menunjukan adanya pembebasan, namun bukan berarti penghapusan atau sering disebut sebagai pengampunan. Dalam pemikiran Buddha tidak dikenal istilah pengampunan, yang sering digunakan adalah sejauh mana karma baik maupun buruk yang telah diperbuah dalam kehidupan nyata. Bila mana kecenderungannya adalah karma baik, atau karma baik lebih mendominasi dalam kehidupannya, maka karma buruknya terkesan tidak menimbulkan akibat. Untuk memberi gambaran yang lebih mudah dapat diilustrasikan sebagai berikut: Satu sendok garam dicampur dengan segelas air akan lebih terasa asin, namun bila satu sendok garam dicampur dengan satu drum air maka rasa asinnya akan berkurang bahkan mungkin tidak terasa asin.

Buddha juga telah mengemukakan sejumlah perumpamaan misalnya: Andai garam dimasukan kedalam semangkuk kecil air, maka air yang tidak seberapa banyaknya itu menjadi asin dan tak terminum. Namun bilamana garam itu dimasukan kedalam sungai gangga, akankah air sungai itu menjadi asin sehingga tak dapat diminum?

Perumpamaan-perumpamaan seperti itu sering disampaikan oleh Buddha agar lebih bisan dimengerti oleh para pengikutnya. Demikian juga dengan perumpamaan seperti ini: "Andai ada orang yang disalahkan Karena tidak membayar utang satu bahkan kapahana, atau mencuri barang seratus rupee, ia dihukum masuk penjara. Tetapi ada pula orang yang tidak sampai masuk penjara walau dia mencuri kambing lalu dianiaya bahkan dibunuh oleh pemiliknya. Tetapi ada orang lain dengan kesalahan yang sama, diperlakukan berbeda. Ini menunjukan bahwa karma seseorang berbeda-beda.

Katakanlah orang yang bersalah atau pencuri itu datang dari keluarga kaya, mungkin pula penguasa. Bila saja ia tertangkap tetapi tidak kena aniaya. Ia sebenarnya harus dipahami bahwa ia tidaklah lepas dari pertanggung-jawaban. Ia bisa bebas karena keseganan orang padanya, ia memiliki suatu hal lain untuk dijadikan jaminan atau penebusan sehingga nasibnya berbeda dari yang kecil atau lemah.

Suatu kesalahan yang kecil dapat membawa orang tertetu ke neraka. Kesalahan serupa pada orang lain dengan kualitas berbeda, missal dalam hal potensi dan kompensasi yang dimilikiya, memberi akibat yang lain. Karena itu Buddha menganjurkan setiap orang pada segala kesempatan agar melatih kehidupan bersusila, melatih samadi, dan mengembangkan kebijaksanaan. Ia yang tidak mengembangkan kemampuan lahir dan batin, tidak memiliki simpanan jasa dan potensi mencegah timbulnya karma buruk, hidupnya tidak berarti, jiwanya kredil, sehingga mudah tergelincir dalam penderitaan " (Angutara Nikaya II,10:99).

Hukum karma merupakan hukum kosmis tentang sebab dan akibat yang sekaligus pula merupakan hukum moral yang impersonal. Kemahakuasaan dan keadilan Tuhan dilihat dari hukum universal ini. Yang maha Pengasih tanpa diminta pun akan senantiasa mengasihani. Tetapi hukum karma tetap menuntuk setiap pelaku untuk mempertangungjawabkannya. Dengan memahami hukum karma Buddhis, maka terdorong untuk senantiasa aktif melakukan kebajikan, bukan pasrah tanpa berbuat sesuatu apa pun.**
Kenapa hari ini ngeBTin?
knapa hari ini ngeselin?
knapa hari ini begitu sialan?
kenapa hri ini begitu rese?
ahrghhhhhhhhhhhhhhhhhhh
sungguh terlalu!
semua inspirasiku buat posting tiba" hilang, lenyap, tak berbekas!!!!